Finish Bahagia dan Jelajah Kota Wonosari di Gunungkidul City Run
Alhamdulillah. Meski sudah dua puluh tahun lebih jadi orang Gunungkidul, saya merasa sangat antusias ikut event lari Gunungkidul City Run (GCR) yang diselenggarakan November 2024 lalu.
Jika beberapa kali saya biasanya ikut event lari di luar Gunungkidul, kali ini saya bersemangat ikut event yang digelar oleh Gunungkidul Youth Sport bekerja sama dengan KONI Gunungkidul. Event ini terbagi jadi dua, jarak 3k dan 10k. Walau saya lebih sering jalan daripada lari, kali ini saya tertantang untuk ambil 10k. Dalam kepala, saya sudah merencanakan kalau di tengah perjalanan sudah ngga kuat, bisalah pesan gojek atau pulang lewat jalan pintas haha...
Peserta yang ikut GCR lumayan banyak. Terlebih event ini gratis, jadi banyak orang GK maupun luar GK yang ikut serta maupun hanya turut meramaikan dengan berburu makanan di stand sepanjang Alun-Alun Wonosari.
Start pukul 06.00 (seharusnya). Namun, karena acara pembukaannya ngaret, jadi semua runner start lari sekitar 06.20. Cukup mengecewakan sebenarnya bagi para runner yang sudah melakukan pemanasan sedari awal.
Di sepanjang jalan, saya menikmati suasana dan atmosfer para pelari yang berusaha mengalahkan egonya sendiri. Karena rute dominan di pinggiran jalan raya, semua berhati-hati dan berlari dengan tertib. Saat satu kilometer pertama, perut saya mulai kram dan hal ini sangat mengganggu. Mau tidak mau, saya merasa tidak kuat untuk tetap lari. Saya pun memilih jalan hingga kram hilang.
Sudah menuju 3 kilometer perjalanan, saya tidak kunjung melihat water station yang disediakan oleh panitia. Saya sudah kehausan wkwk, alhasil mampirlah ke pinggir jalan yang ada warung untuk beli Isoplus. Ngga peduli sama Strava yang waktu tempuhnya terus berjalan. Bagi saya, mengobati dehidrasi lebih penting hehe.
Rute yang dilalui para pelari 10k sebenarnya asyik. Melewati daerah Piyaman yang asri, lalu melewati beberapa titik iconic khas Wonosari. Namun, saya menyayangkan karena panitia hanya menyediakan 1 water station untuk jarak 10k. Saya menemukan satu-satunya water station saat di kilometer 5. Alhamdulillah-nya, saya bawa uang yang tadi sudah bisa beli minum sendiri di warung. Sampai titik finish pun, saya sudah kehabisan air minum yang biasanya disediakan panitia di sekitar garis finish. Waduh. Mungkin karena saya finish di menit-menit terakhir, ya (meskipun masih di bawah COT yaitu 2 jam).
Secara keseluruhan, GCR 2024 kali ini sangat berkesan. Saya bisa finish bahagia dan bertemu fotografer Fotoyu di beberapa titik, terutama di daerah Siyono yang khas dengan Siyonoboronya :)
Jika di Gunungkidul mengadakan fun run lagi, pasti saya bakal ikut lagi. Karena bagi saya, merasakan dan melihat atmosfer para pelari yang semangat lari itu seru banget.
Post a Comment for "Finish Bahagia dan Jelajah Kota Wonosari di Gunungkidul City Run"
Post a Comment